Putra Sulung Syekh Ali Jaber Ungkap Pesan Sang Ayah Sebelum Meninggal, Singgung Soal Pondasi Agama
Syekh Ali Jaber berpulang ke rahmatullah, Kamis (14/1/2021). Kepulangannya menyisakan duka mendalam bagi umat muslin di Indonesia. Dua minggu sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber ternyata sempat menyampaikan pesan terakhirnya untuk sang putra sulung, Al Hasan Ali Jaber. Al Hasal Ali Jaber tak menyangka itu akan menjadi pesan dan pertemuan terakhir sang ayah, Syekh Ali Jaber untuknya. Bukan soal pemakaman, Syekh Ali Jaber rupanya sempat menitipkan sang istri dan kedua anak bungsunya pada si sulung, Al Hasan Ali Jaber. Hal itu diceritakan Al Hasan Ali Jaber atau yang akrab disapa Hasan saat ditemui di kediamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pemuda 20 tahun tersebut masih tenang menjawab pertanyaan yang diajukan awak media.
Melalui tayangan langsung di kanal SUARANTBcom, Hasan menyebutkan bahwa dirinya telah lama tak berjumpa dengan sang ayah.
"Terakhir itu sebelum masuk rumah sakit, kurang lebih dua minggu di rumah sakit," kata Hasan.
"Dia sebelum ke rumah sakit itu ketemu, dia udah positif (Covid-19) diambil ke rumah sakit, habis itu enggak pernah ketemu lagi."
Hasan mengaku mengetahui kematian sang ayah pada sekitar pukul 10.00 WITA.
Ia pun membenarkan wasiat terakhir Syekh Ali Jaber yang ingin dimakamkan di Lombok.
Hasan mengaku sedang mengupayakan hal tersebut dan berharap tak ada kendala dalam persiapan tersebut.
"Iya, kita usahain, lagi diurus dulu, belum ada kabar," kata Hasan.
"Soalnya kan orang lagi repot juga di sana, lagi ngurus semua, tapi nanti kalau emang bisa enggak ada kendala apa-apa dimakamin di sini insyaAllah."
Sempat berkomunikasi dengan sang ayah, Hasan mengaku Syekh Ali Jaber telah memberikan pesan terakhir padanya.
Ia meminta agar Hasan menjaga sang ibu, Umi Nadia dan kedua adiknya.
Syekh Ali Jaber juga mengingatkan agar putra sulungnya tersebut selalu menjalankan salat.
Pasalnya, salat adalah pondasi untuk dapat mendirikan agama Islam secara kokoh.
"Jaga salat sama jaga mama," kata Hasan.
"Yang penting salat."
"Dia cuma pesannya yang penting jangan tinggalin salat, karena pondasi agama," lanjutnya.
Menurut Hasan, ia aktif berkomunikasi dengan sang ayah sebelum Syekh Ali Jaber dipindahkan ke ruang ICU.
Namun, setelah sang ulama masuk ke ruang khusus tersebut, komunikasi mereka terputus hingga hari kematiannya.
Hasan juga menyebutkan bahwa dirinya tak bisa menjenguk sang ayah lantaran ketentuan protokol kesehatan terkait status Syekh Ali Jaber yang positiv terpapar Virus Corona.
"Terakhir itu sebelum masuk ICU masih pegang hp beliau," kata Hasan.
"Setelah masuk ICU sudah enggak,"
"Enggak bisa (menjenguk), protokol," pungkasnya.
Pendakwah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang dikenal sebagai Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2021).
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab Syekh Ali Jaber meninggal.
Kabar duka tersebut diungkapkan oleh ulama Ustaz Yusuf Mansur melalui video yang diunggah akun Instagram pribadinya @yusufmansurnew.
Pada video tersebut, Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan kesedihannya.
Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan detik-detik Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Syekh Ali Jaber yang sudah kurang lebih 17 hari menggunakan ventilator sempat kritis pada malam hari.
"Kita semua berduka, Indonesia berduka, Syekh Ali berpulang ke Rahmatullah, jam 08.30 tadi di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta," ujar Ustaz Yusuf Mansur.
"InsyaAllah beliau sahid, kurang lebih 17 hari di ventilator, semalam dikabari oleh Ustaz Iskandar, dan dokter, bahwa Syeh Ali kritis," imbuhnya.
Setelah mengetahui kabar Syekh Ali Jaber kritis, Ustaz usuf Mansur langsung mengabari semua ulama di Indonesia.
Ustaz Yusuf Mansur meminta doa pada semua pemuka agama di Indonesia.
"Saya juga sebar minta doa pada ustaz dan ustazah, kyai, para ulama, Aa' Gym, teman-teman gus-gus seluruh nusantara, pimpinan pondok Indonesia, saya kirimin semua," ujar Ustaz Yusuf Mansur.
"Syeh Ali kritis, mohon doanya, sudah mau dipasang alat jantung dan sebagainya," imbuhnya.
Namun Syekh Ali Jaber tidak bisa tertolong membuat Ustaz Yusuf Mansur merasakan duka yang mendalam.
Ustaz Yusuf Mansur sontak teringat perjuangan Syekh Ali Jaber dalam berdakwah di Indonesia.
Oleh karena itu, Ustaz Yusuf Mansur berharap pada seluruh pemuka agama di Indonesia melakukan salat gaib untuk Syekh Ali Jaber.
"Kita kehilangan ahli Al Quran, kita kehilangan pejuang Al Quran, kita kehilangan seorang DAI yang ikhlas," kata Ustaz Yusuf Mansur.
"Meninggalkan negaranya demi Indonesia, mau pindah kewarganegaraan untuk dakwah di Indonesia," imbuhnya.
"Mudah-mudahan Syekh Ali, InsyaAllah Syekh Ali khusnul khatimah, mohon disalatkan gaib di masjid-masjid, mushola, di pesantren yang masih ada guru-guru dan santri yang belum libur," tandasnya.
"Saya terus kordinasi sama keluarganya, terutama Ustaz Iskandar, dan kita perjuangkan InsyaAllah apa yang sudah diperjuangkan Syekh Ali, minta doanya," jelasnya.
Belum ada Komentar untuk "Putra Sulung Syekh Ali Jaber Ungkap Pesan Sang Ayah Sebelum Meninggal, Singgung Soal Pondasi Agama"
Posting Komentar